Ost. Mr.GoodBye - Lee Su Hoon

Jumat, 27 Mei 2011

KASUMI...NOMU APAHAESO
IJEN NOYE SONUL NUHORYOGO HAE
ANIRAGO...KOGAERUL CHO OBUJIMAN
KOJONMARHAN AICHYOROM
NOYE NUNUL POLSU OPSO

GOODBYE...GOODBYE...
CHAL GAYO HAENGBOKHAEYO
KUDAE TTONAN NARUL ICHOYA HAEYO

NOYE...TTADUTHAN MISOYE
KATJI MARAYA HAL YOKSHIMUL URYO
SARANGHANDA...CHUGUL MANKUM SARANGHANDA
I MAL GASUME MUDKO NORUL PONAEYA HANABWA

GOODBYE...GOODBYE...
NAEGA ANIN SARAMERADO
NAE MOTKKAJI SARANG BADAYO
KUGOLLO CHOKHAEYO
GOODBYE...GOODBYE...
IBYORI NAMKYOJUL APUMUN
NAEGA CHONBU GAJYO KAL TENIKKA

HOKSHIRADO NAEGE MIANHAE AJIMAYO
NAEGA KATJI MOTHAETDON TAN HANBONI SARANGUL
KUDAEN NAEGA CHWISUNI KUGE NAE JONBUNIKKA

GOODBYE...GOODBYE...
TAUM SESANGE GGONG MANNAYO
KKUNNAE HAJI MOTHAN MALTULGWA
HAL SU OPTDON SARANG GURYOYO
GOODBYE...GOODBYE...
CHALGAYO GGOK HAENGBOKHAEJWOYO
KUDAE TTONAN NARUL YONG SOHAE CHWOYO
KUDAE BODAN NAEGA TO APUTENI

read more..

HOWL-Love U

Jakku iksukhan hyanggi naneyo geudael seuchyeotdeon barami
Jigeum nae gyeoteul jina ganabwayo
Naui gaseumsoge geudaemaneul bichuneun haessaringabwayo
Apeun sangcheokkaji gamssajuneungeollyo

Love U geudael tteoollimyeo ije dasi kkok nuneul gamjyo
Saranghae geudae du nun chaeul su itdamyeon
Saranghae geudae naege useum boyeojundamyeon
Jeogi byeolbitmajeodo modu gajyeoda jultende
Saranghae ireon nae mam jeonhal su itdamyeon
Saranghae geudae geu mam gareuchyeo jundamyeon
Na modu darmagalkkeyo Love U Love U Love U yeongwonhi~

Geudae ttaraseo geotgo isseoyo jeogi dalbit dwie sumeo
Geuri nunchi eobseumyeon eotteokhaeyo
Birado naerige gureumege tto hanbeon butakhalkkayo
Jeojeun geudae maeum ana jul su itge

Love U geudael tteoollimyeo ije dasi kkok nuneul gamjyo
Saranghae geudae du nun chaeul su itdamyeon
Saranghae geudae naege useum boyeojundamyeon
Jeogi byeolbitmajeodo modu gajyeoda jultende
Saranghae ireon nae mam jeonhal su itdamyeon
Saranghae geudae geu mam gareuchyeo jundamyeon
Na modu darmagalkkeyo Love U Love U Love U yeongwonhi

read more..

Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan

Kamis, 26 Mei 2011


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_0t5WcZEARaSLLV5deUqMfIkIs6663JWTr7BAayR1T61DmEB9bnllTJL0otmUV6bQuqcjMJgzMYovB4XGcjuPM1qAo4d5ECpZBNLClYFbZpXXIUhEeaKhxySgbNcNji5e3pECc-xvomeU/s320/Gyeongbokgung-Gwanghwamun-01.jpg


Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon.
Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang di tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.
Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Ruangan Tahta.
Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.
Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya.
Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali. Saat ini gerbang masuk istana (Gwanghwamun) sedang direnovasi untuk dibuat kembali seperti pada asalnya dan diperkirakan selesai tahun 2009.




Pasar Gyeongdong
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1opGEGWPt-4NL3vXUdcai-P6P8aZDCqDkIL-gEcWcha2oMwCeO6q9f07lsAyHBh50tUqrNmCFlDORK35Qx0FMkREN7OcNmgwpDyumuzl4QTVriG399DCfJp7d6ZfEThtgptdWg6VkBW_J/s320/800px-Korea-Seoul-Gyeongdong_Market-03+pasr.jpg


Pasar Gyeongdong atau Gyeongdong Sijang (경동시장) adalah sebuah pasar tradisional yang terletak di Jaegi-dong (Distrik Jaegi), Seoul, Korea Selatan. Pasar ini didirikan pada tahun 1953, setelah Perang Korea berakhir. Para pedagang pada saat itu mulai menjual berbagai bahan makanancabai, bawang putih, sayur-sayuran hijau liar dan rempah-rempah. Sampai sekarang, pasar ini merupakan pusat bahan obat-obatan tradisional khas Korea Dibanding pasar tradisional lain, harga barang-barang yang dijual di pasar ini lebih terjangkau. Merupakan salah satu pasar terluas di Seoul, luas Pasar Gyeongdong mencapai 100.000 m².




Seoraksan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAquzowcIhANb-YvVILjgN9jcTivaiID97Fj4w968MXA64Vkt1OOmByn6Gag2E2wS8Kq1K7297eR2tAMQHZFrGn7WzIIosYtobG_LGQV1QQimEuvT94JkZC3AaDNFhnBGZae00QPl8HC_o/s320/800px-Korea_Seoraksan.jpg

SeoraksanGunung Seorak adalah puncak tertinggi dari barisan pegunungan Taebaek (태백산맥) yang terletak di propinsi Gangwon, di sebelah timur Korea Selatan. Gunung Seorak berada dalam Taman Nasional Gunung Seorak dekat dengan kota Sokcho. Seoraksan adalah gunung tertinggi ke-3 di Korea Selatan setelah Gunung Halla di Jeju dan Gunung JiriGyeongsang Selatan. Puncak Gunung Seorak dinamakan Daechongbong (대청봉) yang mencapai ketinggian 1.708 meter dari permukaan laut. Rangkaian Taebaek seringkali dianggap sebagai tulang punggung semenanjung Korea. atau di propinsi 
Gunung Seorak menarik banyak wisatawan domestik dan asing sepanjang tahun, namun puncak kunjungan terjadi pada musim gugur ketika dedaunan menjadi berwarna warni. Kecantikan musim gugur Seoraksan dianggap sebagai salah satu pemandangan musim gugur tercantik di Korea. Dedaunan hutan yang merah dan kuning mewarnai batu-batuan gunung dan aliran mata air mengalir dari sini. Pada musim hujan, terutama saat terjadinya taifun, aliran-aliran mata air itu mengalir deras.
Mungkin bagian yang paling banyak dikunjungi adalah lembah di pintu masuk ke taman nasional, 15 menit dari gerbang masuk taman. Lembah ini memiliki banyak situs menarik.
Air terjun Yukdam dan Biryeong (비룡폭포) terletak di sisi kiri lembah, sekitar 40 menit berjalan dari tempat parkir mobil utama. Ulsanbawi (울산바위; batu Ulsan) adalah formasi batu yang unik yang dapat dicapai dengan menyusuri jalur pendakian dan menaiki lebih dari 800 buah anak tangga. Di tengah jalan ke sana terdapat 2 buah vihara dan batu heundeul (Heundeulbawi, 흔들바위) yang terletak di atas puncak batu yang lebih besar. Batuan ini tingginya 5 meter dan konon dapat dipindahkan dengan sedikit menguras tenaga. Ribuan orang telah mencoba mendorong batu Heundeul, namun tidak seorang pun yang berhasil mendorong batu itu.
Menurut legenda rakyat Korea Ulsanbawi berasal dari kota Ulsan di tenggara Korea. Saat Kumgangsan (금강산) dibuat, Ulsanbawi berjalan ke arah utara untuk mewakili Ulsan. Namun Ulsanbawi terlambat dan tidak ada lagi tempat yang tersisa. Ulsanbawi menjadi malu dan pulang kembali ke selatan. Pada suatu malam, ia tertidur di wilayah Gunung Seorak. Ulsanbawi merasa tempat itu sangat indah dan akhirnya memutuskan untuk tinggal di situ.
Bentukan-bentukan batu gunung Seorak sangat menarik. Di dekat pintu masuk terdapat Lembah Cheonbuldong (천불동계곡) atau lembah seribu Buddha. Dinamakan demikian karena bentuk bebatuan gunung yang lancip-lancip dikatakan mirip figur Buddha yang tercipta secara alami.




Changgyeonggung
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9DeiWjERSDDur0WaA3O8l6x8uKRVMDkc8Y-lwnQUSnBqvSVmqDs6s5JW5rNQwz4fXYb-oEteTcSba3B0BPunPYdoCNqciYZUFiB_XPKfYvmE81bHgPp_AxUPig2QaFXkjLCGuDm0SIqT-/s320/800px-Korea-Seoul-Changgyeonggung-Haminjeong-02.jpg


Changgyeonggung atau Istana ChanggyeongSeoul, Korea Selatan. Aslinya adalah bangunan istana musim panas dari kaisar Dinasti Goryeo yang dibangun pada tahun 1104, kemudian diwariskan ke Dinasti Joseon dan merupakan salah satu dari Lima Istana Besar Dinasti Joseon. adalah istana yang berlokasi di 
Raja Sejong yang Agung dari Dinasti Joseon kemudian menambahkan beberapa bangunan istana untuk ayahandanya Raja Taejong dan disebut dengan Istana Sugang (Suganggung), namun pada tahun 1483 direnovasi dan diperluas oleh Raja Seongjeong. Istana ini mengalami kehancuran pada saat Invasi Jepang ke Korea tahun 1592, namun setelah itu dipulihkan lagi.
Pada masa kolonial Jepang, pemerintah Jepang menambahkan kebun binatang, kebun raya dan museum di dalam kompleksnya. Pada tahun 1983 kebun binatang dan kebun raya dihilangkan. Saat ini beberapa tempat bersejarah yang terdapat di Istana Changgyeong adalah:
• Gerbang Honghwamun - kemungkinan dibangun tahun 1484 oleh Raja Seongjong, namun musnah terbakar dalam Invasi Jepang tahun 1592, dan dibangun kembali tahun 1616 di masa pemerintahan Raja Gwanghaegun.
• Jembatan Okcheongyo - dibangun tahun 1483; memiliki panjang 9,9 meter dan lebar 6,6 meter dengan kaki yang melengkung.
• Myeongjeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1484, namun terbakar dan musnah pada saat Invasi Jepang tahun 1592, lalu dibangun kembali pada tahun 1616. Myeongjeongjeon hanya berlantai 1 dengan atap yang saling bersusun.
• Sungmundang - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1830 untuk Raja Sunjo; Raja Yeongjo mengadakan berbagai ujian kenegaraan di sini.
• Paviliun Haminjeong - dibangun tahun 1633.
• Gyeongchunjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1483, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834. Raja Jeongjo dan Raja Heonjong dilahirkan di tempat ini.
• Hwangyeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1484 pada masa kekuasaan Raja Seongjong, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834.
• Tongmyeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang juga dibangun tahun 1484 pada masa kekuasaan Raja Seongjong, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834.
• Kolam Chundangji - dibuat pada tahun 1909, dengan sebuah pulau yang luasnya 366 meter persegi dan sebuah jemabtan ditambahkan pada tahun 1984. Kolam yang terkecil luasnya 1.107 meter persegi dan yang terbesar luasnya 6.483 meter persegi.
Deoksugung
Deoksugung (Istana Deoksu) adalah kompleks istana yang ditempati oleh berbagai anggota keluarga kerajaan Dinasti Joseon sampai terjadinya penjajahan Jepang. Jenis bangunan di kompleks istana Deoksu cukup beragam, mulai dari bangunan berbahan dasar kayu sampai bangunan bergaya barat.
Sebagai tambahan bangunan, di dalam area kompleks juga terdapat museum seni, kebun raya dan patung raja Sejong.
Sejarah
Istana Deoksu awalnya didirikan untuk kediaman Pangeran Wolsan, kakak kandung raja Seongjeong. Istana ini menjadi tempat kediaman anggota keluarga kerajaan selama masa Perang Tujuh Tahun antara dinasti Joseon dengan Jepang setelah semua istana dibakar habis dalam serbuan Jepang tahun 1592. Raja Seonjo adalah raja pertama dari dinasti ini yang menempati istana Deoksu. Raja Gwanghaegun dilantik jadi raja pada tahun 1608 di istana ini dan menamakannya Gyeongun-gung pada tahun 1611. Setelah istana resmi Changdeokgung dibangun lagi di tahun 1618, Istana Deoksu digunakan sebagai isatana sampingan selama 270 tahun dan dinamakan "Seogung" (Istana Barat).
Pada tahun 1897, setelah terjadi insiden Raja Gojong mengungsi ke Kedutaan Besar Rusia, ia kembali lagi ke istana ini dan menamakannya lagi dengan Gyeongun-gung. Ia memperbanyak fasilitas dan meneruskan hidupnya di sini ketika tahta rajanya ia serahkan pada putranya, Sunjong. Istana ini lalu dinamakan Deoksugung, sebagai harapan rakyat untuk panjang umur Raja Gojong.

read more..